ISI KANDUNGAN BLOG
1
|
HAIWAN
YANG TERDAPAT DI MALAYSIA
|
2
|
GAMBAR
HAIWAN TERNAKAN DI MALAYSIA
#
KUCING
#AYAM
#LEMBU #ANJING #ARNAB |
3
|
CERITA HAIWAN
|
4
|
VIDEO LAGU HAIWAN
|
5
|
SEJARAH HAIWAN TERNAKAN.
|
CONTOH-CONTOH HAIWAN TERNAKAN DI MALAYSIA
LEMBU
|
ANJING
|
KAMBING
|
ITIK
|
KUCING
|
AYAM
|
ARNAB
|
KURA-KURA
|
BURUNG
|
IKAN
|
ULAR
|
MONYET
|
KERBAU
|
GAJAH
|
BUAYA
|
HARIMAU
|
Saya seekor kucing yang nakal.
Saya seekor lembu.
Kami comel tak ?
TAJUK : SANG ULAR DAN SANG ARNAB
Di dalam hutan,tinggallah sekumpulan binatang.Pada suatu hari ,mereka merasa susah hati ."Tiada lagi buah-buahan yang tinggal di dalam hutan kita ," kata Sang Burung ."Apa yang harus kita makan sekarang ?" tangis Sang Tikus .
Sang Ular dan Sang Arnab memerhati ke seluruh pelosok hutan."Memang tiada lagi buah-buahan yang tinggal !" tangis mereka."Seseorang telah mencuri buah-buahan dari hutan kita."
"Saya ada menyimpan sedikit buah-buahan di dalam sarang saya ," kata Sang Arnab . Tetapi , apabila ia pulang ke rumahnya , ia mendapati bahawa buah-buahan itu telah hilang ."Kita harus menangkap pencuri itu,"kata Sang Ular pula.
"Tetapi sebelum itu kita harus mencari sedikit makanan dahulu buat kawan-kawan kita ,"kata Sang Arnab . Di suatu tempat ,terdapat sebuah lagi hutan yang terletak di seberang sungai. Mereka berdua pun memutuskan untuk pergi ke sana.
Mereka pun membuat rakit dan memulakan perjalanan ." " Hutan itu kelihatan sangat cantik ," kata Sang Ular . "Ya," kata Sang Arnab pula , "Kita akan dapat mengutip banyak buah-buahan di sana."Di sungai yang sama tinggal seekor buaya yang kejam . Dia nampak Sang Ular dan Sang Arnab di sungai , " Itu dia makanan saya yang lazat, sudah tiba , " kata Sang Buaya dengan nada kejam .
Tiba-tiba,Sang Buaya pun melompat ke atas rakit untuk menangkap Sang Ular . Maka rakit itu pun pecah dan berkecai."Saya tidak pandai berenang !Saya akan mati!" teriak Sang Arnab.
"Jangan risau !" teriak Sang Ular . Sang Ular pun membelit mulut Sang Buaya yang kejam itu. Sang Arnab dengan segera melompat keluar dari sungai dan menyelamatkn diri.Selepas itu, Sang Ular pun berjaya berenang ke tebing sungai dan menyelamatkan diri .Mereka pun merayau-rayau di sungai mencari buah-buahan yang hilang itu untuk mengisi perut mereka yang lapar.
Kemudian , mereka pun menemui burung kakak tua. Ia memberikan mereka buah-buahan dan berkata , "Saya menemui terusan di luar sebuah gua. Saya fikir tentu pencuri itu telah menyembunyikan kesemua buah-buahan di dalam gua tersebut."
Sang Ular dan Sang Arnab pun memasuki gua yang dikatakan . Mereka pun berjalan perlahan-lahan ,untuk mencari pencuri itu. Di suatu tempat,lantai gua itu telah mendap dan mereka pun jatuh ke dalam lubang.
Di sana , mereka melihat beberapa buah-buahan bertaburan di atas tanah. "Jadi di sinilah tempat penyembunyian rahsia pencuri itu," kata Sang Ular . "Ia tentu berada di sekitar . Kita harus berhati-hati !"
Dan ternyata benar pencuri itu sedang menyembunyikan dirinya di situ. Ia adalah seekor rakun yang jahat . Dia telah mencuri dan menyimpan kesemua buah-buahan itu di sana. "Aku akan menjual buah-buahan ini dengan harga yang tinggi ," fikirnya.
Tidak lama kemudian , Sang Ular dan Sang Arnab pun sampai di situ . Mereka pun menendang rakun itu dengan kuat . Rakun itu tercampak keluar dari gua . Ia tidak akan kembali lagi ke sini.
Sang Ular dan Sang Arnab mengagih-agihkan buah-buahan itu kesemua binatang di dalam hutan.Kesemua binatang di dalam hutan merasa sangat gembira . Mereka pun mengucapkan terima kasih dan memuji-muji keberanian Sang Ular dan Sang Arnab.
CERITA HAIWAN
TAJUK: SANG TIKUS DAN SANG GAGAK
Pada suatu masa dahulu,tinggallah seekor tikus. Ia tinggal di dalam sebuah lubang yang terletak di dalam sebatang pokok .Tikus itu mempunyai kawan baik iaitu Sang Gagak. Sang Gagak itu tinggal di pokok yang sama dengannya. Kedua-dua sahabat ini sentiasa bersama ke mana sahaja.
Tidak lama kemudian,musim hujan pun tiba.Pada suatu hari,Sang Tikus merasa sangat risau . "Apakah yang mengganggu fikiran kamu,kawan?"tanya Sang Gagak . "Saya sedang risau tentang bekalan makanan kita ketika musim hujan ini,"jawab tikus itu.
"Mengapa?" tanya Sang Gagak lagi."Adalah senang untuk kita mendapatkan makanan pada setiap hari ." "Tetapi ,kita mungkin tidak akan mendapat makanan sesenang itu pada waktu hujan ," kata Sang Tikus. "Kita harus mengumpul makanan untuk kita makan ketika musim hujan nanti."
Sang Gagak pun bersetuju .Dari itu,mereka pun mulalah mengumpulkan makanan di dalam sebuah krung. "Mari kita simpan makanan ini di dalam rumah saya ," kata Sang Tikus. "Ia akan selamat di sana ." "Baiklah!" sahut gagak pula.
Sang Serigala telah menyaksikan semua kejadian itu.Ia pun mulalah menghasut Sang Gagak. "Sang Tikus akan memakan kesemua makanan kamu itu ," katanya. "Itulah sebabnya ia mahu karung makanan itu disimpan di dalam rumahnya."
Sang Gagak telah mempercayai segala-kata hasutan serigala itu. ""Hmm.... Sang Tikus cuba menipu saya !" fikirnya . Ia pun pergilah menemui Sang Tikus . Pada ketika itu Sang Tikus tiada di rumah . Sang Gagak pun terus mengambil karung makanan itu dari rumah Sang Tikus.
Tidak lama kemudian,Sang Tikus pun pulanglah ke rumah . Ia telah merasa sangat terkejut."Di manakah karung makanan saya ?" tangis Sang Tikus . "Sang Gagak telah datang dan membawanya pergi ," kata jiran Sang Tikus , Si katak.
Sang Tikus merasa sangat sedih.Ia pun pergi menemui Sang Gagak , "Adakah kamu telah mengambil karung makanan itu, kawan ?" Kenapa pula mesti saya yang mengambilnya ?" kata Sang Gagak . "Ia adalah kepunyaan kita berdua . " Sang Tikus merasa sangat keliru. Maka ia pun pergi menemui Sang Singa. "Tolonglah saya, Tuanku!" kata Sang Tikus. "Saya mempunyai masalah . Kawan saya tidak mungkin seorang pencuri ." "Tolong siasat kebenarannya."
Sang Gagak dipanggil untuk berjumpa dengan Sang Singa. "Adakah kamu telah mencuri karung makanan itu?" tanya Sang Singa. "Tidak, Tuanku!" jawab Sang Gagak. "Mungkin Sang Tikus telah menyembunyikannya di mana-mana."
Sang Singa pun mula berfikir , "Sang Tikus sangat mempercayai Sang Gagak . Tetapi , Sang Gagak itu telah menuduh Sang Tikus yang telah menyembunyikan karung makanan itu. Aku harus mencari kebenarannya ." "Maka , ia pun berkata ," kamu harus menjalani satu ujian ."
Sang Singa itu pun membawa mereka ke sarang ular. "Masuklah ke dalam mana-mana sarang yang kamu pilih ," katanya . "Sesiapa yang bersalah akan dipatuk oleh ular itu ." Sang Tikus pun memasuki sarang ular tersebut.
Pada ketika itu,Sang Gagak mula merasa takut. "Ular itu pasti akan mematuk saya ," fikirnya. "Baik saya mengaku bahawa sayalah yang telah mencuri karung makanan itu. Sang Tikus itu sangat baik hati , dia pasti akan memaafkan saya."
Sang Gagak pun menceritakan hal yang sebenar . "Maafkan saya !" katanya sambil menangis. "Saya merasa kesal dengan tindakan kamu." "Kamu seharusnya lebih mempercayai kawan kamu sendiri daripada orang lain." kata Sang Singa. Sang Tikus pun memaafkan Sang Gagak itu.
Sang Gagak juga telah meminta maaf kepada kesemua binatang . "Lupakanlah perkara yang telah berlaku ,kawan !" kata Sang Tikus . "Saya sangat bersyukur kerana kita telah menjumpai karung makanan kita semula." Mereka pun bermain dengan gembiranya.
video lagu haiwan
SEJARAH HAIWAN TERNAKAN.
Gambar Fosil Kucing
Purba
Pada
masa silam nenek moyang kucing adalah Miacis, binatang liar pada masa Eosen
yang sosoknya mirip musang, 50 juta tahun silam.
Bulan
Agustus 2008 tim peneliti kandungan minyak Venezuela berhasil menemukan fosil
kucing raksasa bertaring tajam di wilayah tenggara Caracas. “Ini merupakan
temuan paling penting di Amerika Selatan selama kurun waktu 60 tahun,” ujar
paleontologis dari Institut Sains Venezuela Ascanio Rincon.
Fosil-fosil
tersebut ditemukan bersama beberapa fosil hewan lainnya seperti harimau
kumbang, serigala, onta, burung gagak, bebek dan kuda. Semua hewan tersebut
hidup pada 1,8 juta tahun lalu. Para tim menemukan fosil tersebut secara tidak
sengaja saat mereka sedang mencari kemungkinan kandungan energi minyak di pusat
wilayah Monages.
Penemuan
yang paling penting adalah rangka tengkorak yang masih lengkap dari kucing
raksasa zaman purba, yang dinamakan Homotherium. Kucing raksasa tersebut
memiliki taring tajam berukuran lebih kecil dari harimau dan tubuh yang mirip
dengan Hyena, yang pernah hidup di wilayah Afrika, Eurasia dan Amerika Utara antara
lima juta hingga 10 ribu tahun lalu. Hewan ini mengalami kepunahan pada 500
ribu tahun lalu.
Gambar prasasti kucing
di mesir kuno
Catatan
paling awal tentang usaha domestikasi (penjinakan) kucing adalah sekitar tahun
4000 SM di Mesir, ketika kucing digunakan untuk menjaga toko bahan pangan dari
serangan tikus. Namun, baru-baru ini dalam sebuah makan di Shillourokambos,
Siprus, bertahun 7500 SM, ditemukan kerangka kucing yang dikuburkan bersama
manusia. Karena tikus bukanlah hewan asli Siprus, hal ini menunjukkan bahwa
paling tidak pada saat itu, telah terjadi usaha domestikasi kucing. Kerangka
kucing yang ditemukan di Siprus ini mirip dengan spesies kucing liar yang
merupakan nenek moyang kucing rumahan saat ini.
Pada tahun 1.800-an ditemukan
suatu kuburan atau tepatnya “situs” berisikan 300.000 mumi kucing dalam keadaan masih utuh, yang menandakan
dahulu kucing memang suatu hewan yang spesial. Orang Mesir kuno menganggap
kucing sebagai penjelmaan Dewi Bast, juga dikenal sebagai Bastet atau Thet. Hukuman karena membunuh
kucing adalah hukuman mati,
dan jika ada kucing yang mati kadang dimumikan seperti halnya manusia.
Gambar topeng perunggu
mumi kucing di mesir
Pada
abad ke 14 populasi kucing di Eropa masih sangat sedikit, sebaliknya populasi
tikus meningkat dengan pesat. Dan terjadilah wabah Black Death (semacam pes)
yang dibawa tikus pada akhir abad ke-14. Wabah tersebut dengan cepat menyebar
ke seluruh Eropa, yang menyebabkan kematian 40 juta penduduk Eropa (1/3 nya)
dalam waktu 4 tahun (dari th 1347 – 1351). Pada saat wabah black death ini,
tanah lapang dipenuhi dengan mayat-mayat, rumah-rumah, desa-desa dan perkotaan
menjadi sunyi dan kosong.
Wabah
ini juga menyebar ke Asia dan Afrika, walaupun tidak separah di Eropa. Wabah
ini merupakan wabah terburuk dalam sejarah umat manusia.
Wabah
ini berangsur berkurang dengan meningkatnya populasi kucing dan menurunnya
populasi tikus. Manusia semakin menyadari betapa pentingnya peranan kucing
dalam kehidupan manusia.
Dalam
ilmu medis, banyak dokter tempo dulu yang menjadikan kucing sebagai terapi
medis untuk penyembuhan tulang, melalui dengkuran gelombang suaranya yang
setara dengan frekuensi 50 hertz. Dengkuran tersebut menjadi frekuensi optimal
dalam menstimulasi pemulihan tulang.
Orang-orang
di benua Eropa, Amerika, dan Australia banyak membawa berbagai jenis kucing
dari Asia (khususnya Timur Tengah), kemudian mengembangkannya menjadi berbagai
ras/jenis